Di dunia film Indonesia yang terus berkembang, KACA21 kembali menghadirkan karya yang tak hanya menghibur, tapi juga menyentuh sisi gelap kehidupan perkotaan. Film Jakarta vs Everybody karya Ernest Prakasa menghadirkan kisah keras tentang ambisi, keputusasaan, dan perjuangan bertahan di tengah kerasnya Jakarta. Lewat karakter utamanya, film ini menggambarkan betapa kejamnya realita di balik impian yang tampak indah dari jauh.
Di awal kisah, LAYAR KACA21 memperkenalkan kita pada sosok Dom, pemuda yang datang ke Jakarta dengan harapan besar menjadi seorang aktor terkenal. Ia meninggalkan kampung halamannya dengan membawa mimpi dan keyakinan bahwa ibu kota adalah tempat di mana semua cita-cita bisa diwujudkan. Namun, kenyataan tak seindah harapan. Dunia hiburan yang awalnya tampak gemerlap justru membawanya pada jalan berliku dipenuhi dengan penolakan, tipu daya, dan godaan yang perlahan menjerumuskannya.
Ketika mimpinya mulai pudar, Dom bertemu dengan Radit dan Pinkan, pasangan muda yang hidup di dunia abu-abu Jakarta. Dari sinilah LAYARKACA21 memperlihatkan sisi kelam kota metropolitan yang tak banyak diketahui orang. Dom mulai bekerja untuk mereka, memanfaatkan kemampuan aktingnya bukan di depan kamera, melainkan di jalanan menipu, berpura-pura, dan memainkan peran untuk tujuan yang salah. Lambat laun, bakatnya justru menjadi senjata di dunia kejahatan. Film ini dengan tajam menyoroti bagaimana batas antara seni dan dosa bisa begitu tipis ketika hidup memaksa seseorang untuk bertahan.
Jakarta vs Everybody tak hanya menceritakan perjalanan seorang anak muda yang terjebak dalam dunia gelap, tapi juga menyentuh tema-tema sosial yang sangat relevan kesenjangan ekonomi, mimpi yang hancur, dan pencarian jati diri di tengah tekanan hidup. Visual kota Jakarta yang ditampilkan begitu realistis penuh warna neon, suara bising, dan suasana malam yang mencerminkan kekacauan batin tokoh utamanya. Sementara dialog-dialognya terasa hidup, lugas, dan kadang kasar, menciptakan nuansa otentik yang jarang ditemui dalam film urban Indonesia.
Penampilan Jefri Nichol sebagai Dom patut diacungi jempol. Ia berhasil menampilkan sisi rapuh dan ambisius seorang anak muda yang tersesat di rimba beton. Sementara Wulan Guritno dan Ganindra Bimo tampil kuat sebagai pasangan yang memanipulasi Dom, sekaligus mencerminkan wajah lain dari kota menggoda, berbahaya, namun juga penuh daya tarik.
Film ini tidak hanya tentang kejatuhan moral, tapi juga tentang bagaimana seseorang mencoba bangkit dan menemukan kembali dirinya. Jakarta vs Everybody menunjukkan bahwa mimpi bisa menjadi kutukan jika tak diimbangi dengan arah dan kesadaran. Jakarta menjadi simbol dari dunia yang menelan mimpi orang-orang muda, namun juga memberi kesempatan bagi mereka yang berani menatap realita.
Bagi penonton yang haus akan film dengan tema urban, realistis, dan penuh konflik emosional, karya ini wajib masuk daftar tontonan. Setiap adegannya seolah mengajak kita bercermin sejauh mana kita rela berkorban untuk mewujudkan impian?
🎬 Ingin tahu bagaimana akhir perjalanan Dom dan gelapnya dunia hiburan Jakarta? Tonton sekarang Jakarta vs Everybody hanya di KACA21! Rasakan kisah penuh ambisi, dilema moral, dan kenyataan pahit di balik kilauan mimpi ibu kota.
